Kamis, 06 Desember 2012

FISIKA (ARUS LISTRIK dan BEDA POTENSIAL)

Diposting oleh Unknown di 19.24 0 komentar
ARUS LISTRIK dan BEDA POTENSIAL

1. Arus Listrik
Dengan adanya beda potensial yang ditunjukkan oleh sumber tegangan menyebabkan adanya aliran muatan. Banyaknya aliran muatan, Q, per satuan waktu, t, disebut arus muatan, I. Jika aliran muatan positif disebut arus listrik atau kuat arus. Secara matematika dapat ditulis,
I =Q/t

Dengan Q dinyatakan dalam satuan coulomb (C), t dalam satuan sekon, dan kuat arus dinyatakan dalam  satuan ampere (A). Oleh karena itu, ampere dapat dinyatakan sebagai coulomb per sekon dan 1 ampere adalah 1 coloumb muatan yang mengalir dalam waktu 1 sekon. Seperti pada satuan panjang atau massa, satuan kuat arus dapat dinyatakan dalam satuan yang lebih kecil yaitu miliampere (mA) dan mikroampere (µA). 
Hubungan satuan-satuan tersebut sebagai berikut :
1 µA = 10-6  A                                                  1 mA = 10-3 A
Apabila dalam suatu penghantar mengalir elektron sebanyak N dan masing-masing elektron bermuatan e coulomb, dengan e = 1,6 × 10–19 coulomb, maka kuat arus I adalah:



I = Ne/t
Arus listrik memiliki arah yaitu dari potensial tinggi ke potensial rendah. Oleh karena itu, arus listrik termasuk besaran vektor. Sedangkan kuat arus listrik tidak memiliki arah, maka kuat arus listrik termasuk besaran skalar.

Amperemeter adalah alat untuk mengukur kuat arus listrik. Untuk mengukur kuat arus listrik, diukur dengan amperemeter, yang disusun secara seri atau berurutan dengan komponen yang akan diukur kuat arusnya. Mengapa harus dipasang seri? Penyusunan amperemeter untuk mengukur kuat arus yang lewat pada lampu dalam sebuah rangkaian ditunjukkan oleh Gambar berikut.

Mengukur kuat arus
2. Beda Potensial
Aliran muatan dipengaruhi besar kecilnya potensial dari satu titik ke titik yang lain. Dengan kata lain, besarnya beda potensial akan mempengaruhi banyak muatan yang mengalir dalam suatu penghantar. Oleh karena itu, ada hubungan antara beda potensial dengan muatan listrik. Perpindahan muatan dari satu titik ke titik yang lain diperlukan energi. Jika muatannya adalah muatan elektron, maka dapat ditulis kembali dalam persamaan,
W = e V
Dengan satuan untuk energi adalah joule, sehingga berdasarkan persamaan di atas, joule dapat dinyatakan dengan satuan coulombvolt atau elektronvolt (eV).
Contoh soal :
Di dalam suatu penghanta

SENI BUDAYA (MONTASE/SENI ABAD PERTENGAHAN)

Diposting oleh Unknown di 19.14 0 komentar

“MONTASE”

Montase berasal dari bahasa Inggris yang berarti menempel,
Kegiatan ini lebih dikenal seni fotography kemudian berpengaruh yang menghasilkan gambar dengan tema baru , dengan cara menempel dan menyusun potongan-potongan gambar jadi.

Seni abad Pertengahan

A.Seni kritani purba kehancuran budaya-budaya Romawi namun peninggalan budya  dan kesenian masih terpelihara dan berubah fungsinya yakni dai bebas menuju

OLAHRAGA

Diposting oleh Unknown di 19.04 0 komentar
Permainan Bola Besar
A.Sepak Bola
1.Teknik dasar sepak bola (lanjutan)
  a.Teknik gerakan tanpa bola
   Gerakan pemain tanpa bola sebenernya sangat penting dan menentukan
dalam suatu serangan.membebaskan diri dari lawan dapat dilakukan dengan berbagai cara
antara lain
1). Bergerak tiba-tiba sehingga lawan tertinggal untuk bertindak dan menggunakan saat yang "  
     mengejutkan"
     untuk dapat menerima operan dalam keadaan bebas.
2). Dapat juga menciptakan "posisi bebas" tersebut dengan berhenti tiba-tiba atau dengan cepat    
     mengubah arah.
3) .Mencoba melawan dengan cara terus menerus berlari, sehingga dapat menerima bola tanpa  
     gangguan lawan
4) .Berpura-pura tidak aktif, seperti kelelahan atau seakan-akan tidak berminat sehingga lawan lengah, 
     lalu mengambil kesempatan tersebut.
Permainan Bola Voly

B.Bola Voly
1.Vareasi permainan vareasi latihan dilakukan terutama untuk mempelajarai teknik permainan bola voly,.agar siswa menguasai unsur-unsur dasar permainan
Natreasi rangkaian latihan mengandung 5 unsur dasar antara lain:
Pasingbawah, pasing atas, servish,smash dab blocking
Permainan Bola Basket

C.Bola Basket
1.Teknik Dasar bola basket
a.vareasi bermain dengan menggunakan kombinasi teknik dasar
vareasi rangkaian latihan mengandung unsur-unsur dasarantara lain:
melempardan menangkap bola,mengiring bola dan menembak bola ke keranjang, latihan dimulai dengan gerakan-gerakan
yang rumit dan berakhir pada penerapan teknik yang dipelajari dalam jenis permainan dari rangkaian permainan yang sesuai.

Senin, 03 Desember 2012

IPA (EKOSISTEM)

Diposting oleh Unknown di 23.26 0 komentar
 EKOSISTEM

Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi.

Komponen-komponen pembentuk ekosistem adalah:

Abiotik

Abiotik atau komponen tak hidup adalah komponen fisik dan kimia yang merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat hidup.Sebagian besar komponen abiotik bervariasi dalam ruang dan waktunya.Komponen abiotik dapat berupa bahan organik, senyawa anorganik, dan faktor yang memengaruhi distribusi organisme, yaitu
  1. Suhu. Proses biologi dipengaruhi suhu. Mamalia dan unggas membutuhkan energi untuk meregulasi temperatur dalam tubuhnya.
  2. Air. Ketersediaan air memengaruhi distribusi organisme. Organisme di gurun beradaptasi terhadap ketersediaan air di gurun.
  3. Garam. Konsentrasi garam memengaruhi kesetimbangan air dalam organisme melalui osmosis. Beberapa organisme terestial beradaptasi dengan lingkungan dengan kandungan garam tinggi.
  4. Cahaya Matahari. Intensitas dan kualitas cahaya memengaruhi proses fotosintesis. Air dapat menyerap cahaya sehingga pada lingkungan air, fotosintesis terjadi di sekitar permukaan yang terjangkau cahaya matahari. Di gurun, intensitas cahaya yang besar membuat peningkatan suhu sehingga hewan dan tumbuhan tertekan.
  5. Tanah dan batu. Beberapa karakteristik tanah yang meliputi struktur fisik, pH, dan komposisi mineral membatasi penyebaran organisme berdasarkan pada kandungan sumber makanannya di tanah.
  6. Iklim. Iklim adalah kondisi cuaca dalam jangka waktu lama dalam suatu area. Iklim makro meliputi iklim global, regional dan lokal. Iklim mikro meliputi iklim dalam suatu daerah yang dihuni komunitas tertentu

    Biotik

    Biotik adalah istilah yang biasanya digunakan untuk menyebut sesuatu yang hidup (organisme). Komponen biotik adalah suatu komponen yang menyusun suatu ekosistem selain komponen abiotik (tidak bernyawa). Berdasarkan peran dan fungsinya, makhluk hidup dibedakan menjadi dua macam, yaitu: Heterotrof / Konsumen dan Pengurai / dekomposer.

     

BAHASA INDONESIA (PUISI)

Diposting oleh Unknown di 21.48 0 komentar
HATI YANG MATI

detik begitu cepat berjalan.
putaran roda tak mampu aku hentikan.
hati yang pudar diterpa kecewaan.
menunggu cinta yang tak pernah ada jawaban.

jangan salahkan bila aku berlari dari rasa.
meski telah beku hati ini dengan luka.
selalu tersayat api cemburu.

nafasku terhenti dirongga benci.
hadirmu yang sejenak datang dan pergi.
cinta yang mulai bersemi
terinjak dan mati kembali.

mengapa ada tanya.
mengapa ada benci.
mengapa tak ada kata.
saat dulu masih mencinta.

IPS (KONFLIK ANTARA SUKU DAYAK DAN MADURA)

Diposting oleh Unknown di 21.43 0 komentar

KONFLIK ANTARA SUKU DAYAK DAN MADURA



Konflik antaretnik dapat dikatakan sebagai suatu bentuk pertentangan alamiah yang dihasilkan oleh individu atau kelompok yang berbeda etnik, karena diantara mereka memiliki perbedaan dalam sikap, kepercayaan, nilai, atau kebutuhan (Liliweri, 2005:146).
Konflik adlah masalah yang lazim yang terjadi dilingkungan masyarakat. Banyaknya perbedaan menjadi alasan yang mendasar. Begitupun yang terjadi ketika perang antar suku yang terjadi di Indonesia.
Perang antar suku yang terjadi antara suku dayak dan suku madura memang telah lama berlalu.
Konflik-konflik kekerasan yang terjadi antara Suku Dayak dan Suku Madura disebabkan oleh faktor-faktor struktural yang dilandasi oleh faktor faktor kultural; apabila faktor-faktor struktural dan kultural ini tidak diatasi dengan tuntas dan sepanjang resoluasi konflik tidak mengedepankan resolusi yang berbasis pada budaya dan kepercayaan masyarakat maka konflik kekerasan diperkirakan akan terus berulang.
Yohanes menyebutkan bahwa konflik kekerasan antara Suku Dayak dan Suku Madura di Kalimantan Barat selama ini memang tidak terlepas dari adanya tradisi kekerasan dalam Suku Dayak, namun sebenarnya bukan tradisi ini yang menjadi penyebab utama konflik melainkan lebih sebagai akibat dari adanya pemanfaatan oleh pihak-pihak lain yang menginginkan kekerasan terjadi di Kalimantan Barat. Selain itu, oleh mereka sendiri kekerasan tidak pernah dikaitkan dengan isu-isu keagamaan (2005:312-313).
            Di sisi Suku Madura, perilaku dan tindakan orang Madura yang tinggal di Kalimantan Barat, baik yang sudah lama maupun masih baru tidak banyak berbeda dengan perilaku dan tindakan mereka di tempat asalnya di pulau Madura. Orang Madura biasanya akan merespon amarah atau kekerasan berupa tindakan resistensi yang cenderung berupa kekerasan pula (Yohanes Bahari, 2002:314). Karena itu, kecenderungan kekerasan ini pulalah yang mudah dipicu untuk menimbulkan konflik dengan suku lain.
PERBEDAAN STEREOTIP
Setiap suku tentu memiliki budaya, adat istiadat dan kebiasaan beragam. Keanekaragaman tersebut tentunya membawa dampak dan konsekuensi sosial bagi kehidupan berbangsa. Jika tidak disikapi dengan baik, perbedaan tersebut justru menjadi faktor utama penyebab terjadinya perang antar suku.
Setiap suku akan menginterpretsikan budaya yang mereka miliki dalam lingkungannya sehingga terciptalah stereotip yang dapat mengakibatkan lestarinya perbedaan. Penonjolan stereotip suatu suku amat berbahaya. Namun, faktanya stereotip dan stigma buruk itu tetap hidup. Bahkan, tanpa disadari kian meluas. Bahaya karna hal ini dapat menimbulkan pepecahan perang antar suku pun menjadi hal yang tidak bisa dihindarkan.
Contoh nyatanya adalah stereotip orang Madura dalam pengetahuan orang Indonesia pada umumnya. Orang Madura kadang identik dengan watak yang kasar dan keras. Sering menyelesaikan masalah dengan carok,mengakhiri sengketa dengan cara duel maut yang berujung kematian. Penyebabnya adalah dendam atau pembalasan pihak keluarga dan kerabat yang terluka. Bahkan, tewas. Bisa dibayangkan bagaimana keadaan perang antar suku yang melibatkan suku Madura.
Pertikaian Dayak-Madura
Terjadi dua kali kerusuhan berskala besar antara suku Dayak dan Madura, yaitu peristiwa sampit (2001), dan Senggau Ledo (1996). Kedua kerusuhan ini merembet ke hampir semua wilayah Kalimantan dan berakhir dengan pengusiran dan pengungsian ribuan warga Madura, dengan jumlah korban hingga mencapai 500-an orang. Perang antar suku ini menjadi masalah sosial yang me-nasional.
Ada empat hal yang menjadi penyebab terjadinya perang suku antara suku Dayak dan suku Madura :
1.    Perbedaan antara dayak-madura
Perbedaan budaya jelas menjadi alasan mendasar ketika perang antar suku terjadi. Masalahnya sangat sederhana, tetapi ketika sudah berkaitan dengan kebudayaan, maka hal tersebut juga berkaitan dengan kebiasaan.
Misalanya permasalahan senjata tajam. Bagi suku dayak, senjata tajam sangat dilarang keras dibawa ketempat umum. Orang yang membawa senjata tajam kerumah orang lain, walaupun bermaksud bertamu, dianggap sebagai ancaman atau ajakan berduel. Lain halnya dengan budaya suku madura yang biasa menyelipkan senjata tajam kemana-mana dan dianggap biasa ditanah kelahirannya.
Bagi suku dayak, senjata tajam bukan untuk menciderai orang. Bila hal ini terjadi, pelakunya harus dikenai hukuman adat pati nyawa (bila korban cidera) dan hukum adat pemampul darah (bila korban tewas). Namun, bila dilakukan berulang kali, masalahnya berubah menjadi masalah adat karena dianggap sebagai pelecehan terhadap adat sehingga simbol adat “mangkok merah” (Dayak Kenayan) atau “Bungai jarau” (Dayak Iban) akan segera berlaku. Dan itulah yang terjadi dicerita perang antar suku Dayak-Madura.
2.    Perilaku yang tidak menyenangkan
Bagi suku Dayak, mencuri barang orang lain dalam jumlah besar adalah tabu karena menurut mereka barang dan pemiliknya telah menyatu; ibarat jiwa dan badan. Bila dilanggar, pemilik barang akan sakit. Bahkan, bisa meninggal. Sementara orang madura sering kali terlibat pencurian dengan korbannya dari suku dayak. Pencurian yang dilakukan inilah yang menjadi pemicu pecahnya perang antara suku dayak dan madura.
3.    Pinjam meminjam tanah
Adat suku dayak membolehkan pinjam meminjam tanah tanpa pamrih. Hanya dengan kepercayaan lisan, orang madura diperbolehkan menggarap tanah orang dayak. Namun, persoalan timbul saat tanah tersebut diminta kembali. Seringkali orang madura menolak mengembalikan tanah pinjaman tersebut dengan alasan merekalah yang telah menggarap selama ini.
Dalam hukum adat Dayak, hal ini disebut balang semaya (ingkar janji) yang harus dibalas dengan kekerasan. Perang antar suku Dayak dan Madura pun tidak dapat dihindarkan lagi.
4.    Ikrar perdamaian yang dilanggar
Dalam tradisi masyarakat Dayak, ikrar perdamaian harus bersifat abadi. Pelanggaran akan dianggap sebagai pelecehan adat sekaligus pernyataan permusuhan. sementara orang Madura telah beberapa kali melanggar ikrar perdamaian. Dan lagi-lagi hal tersebutlah yang memicu perang antar suku tersebut.

Materi Pembelajaran

Diposting oleh Unknown di 21.29 0 komentar

HATI YANG MATI

detik begitu cepat berjalan.
putaran roda tak mampu aku hentikan.
hati yang pudar diterpa kecewaan.
menunggu cinta yang tak pernah ada jawaban.

jangan salahkan bila aku berlari dari rasa.
meski telah beku hati ini dengan luka.
selalu tersayat api cemburu.

nafasku terhenti dirongga benci.
hadirmu yang sejenak datang dan pergi.
cinta yang mulai bersemi
terinjak dan mati kembali.

mengapa ada tanya.
mengapa ada benci.
mengapa tak ada kata.
saat dulu masih mencinta.
 

sasasukasuka Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos